KLIPING
RUMAH
ADAT JAWA BARAT
Untuk memenuhi Nilai Mata Pelajaran Pendidikan
Lingkungan Hidup
Disusun Oleh :
PUTRI NURHAYATI PERTAMI
KELAS : XI IPA 3
SMA
NEGERI 1 DRAMAGA
TAHUN
AJARAN 2015/2016
A. Rumah Adat Lengkong
Ø
Lokasi dan Lingkungan
Rumah tradisional yang terletak di Desa Lengkong,
Kecamatan Garawangi, Kabupaten Kuningan ini merupakan rumah tinggal Hasan
Maolani. Rumah tradisional ini
letaknya di tengah pemukiman penduduk yang cukup padat dan rapat. Rumah ini
merupakan satu-satunya rumah yang dibangun dengan kontruksi rumah panggung dan
bahan kayu, bambu dan atap dan genteng.
Kecamatan
Garawangi luas wilayahnya 4.073 kilometer persegi yang dihuni oleh 11.960
kepala keluarga. Jumlah penduduk 52.504 jiwa atau ratarata 1.289 jiwa/kilometer
persegi.’ Komposisi penduduk menurut jenis kelamin terdiri dan 25.971 pria dan
26.633 wanita. Penduduk Desa Lengkong berjumlah 4.076 jiwa yang terdiri dari
992 kepala keluarga. Jumlah penduduk pria 2.084 jiwa dan penduduk wanita
sebanyak 1.992 jiwa.
Desa
Lengkong terletak tiga kilometer dari Ibu Kota Kecamatan Garawangi, serta empat
setengah kilometer ke arah timur Kota Kuningan. Luas wilayah desa Lengkong 257.595 hektar dan
terletak 380 meter di atas permuka laut. Wilayah tersebut terbagi menjadi 70 %
berupa dataran dan 30 % perbukitan dengan kesuburan tanah sedang.
B. Rumah Adat Panjalin
Ø Lokasi dan
Lingkungan
Rumah adat Panjalin terletak di wilayah Desa Panjalin.
Desa Panjalin adalah sebuah desa yang berada di lingkungan Kecamatan Sumberjaya
Kabupaten Majalengka. Sejak tahun 1982, Desa Panjalin telah dimekarkan menjadi
dua desa, yaitu Desa Panjalin Kidul dan Desa Panjalin Lor. Desa Panjalin Kidul
terletak di sebelah utara wilayah Kecamatan Sumberjaya dan berbatasan langsung
dengan Kabupaten Cirebon. Adapun
batas-batas daerah Desa Panjalin Kidul antara lain
- Sebelah utara berbatasan dengan Desa Panjalin Lor Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Majalengka dan Desa Budur Kecamatan Ciwaringin Kabupaten Cirebon,
- Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Panyingkiran Kecamatan Sumberjaya,
- Sebelah barat berbatasan dengan Desa Rancaputat Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Majalengka,
- Sebelah timur berbatasan dengan Babakan Ciwaringin Kecamatan Ciwaringin Kabupaten Cirebon.
Secara administratif, pemerintahan Desa Panjalin Kidul
terdiri atas lima buah dusun dan 9 Rukun Warga (RW). Setiap dusun dipimpin oleh
seorang kepala dusun (Kadus) dengan membawahi sejumlah Rukun Warga (RW) dan
Rukun Tetangga (RT). Rukun Tetangga (RT) di Desa Panjalin Kidul seluruhnya
berjumlah 24 RT. Jabatan kepala dusun dipilih dan ditetapkan oleh kepala desa
yang disebut kuwu dan disyahkan oieh Bupati Majalengka dengan Surat Keputusan.
Dalam melaksanakan tugasnya, kepala dusun bertanggung jawab kepada kepala desa.
Jarak orbitrasi Desa Panjalin Kidul terhadap
pusat-pusat pemerintahan relatif tidak terlalu jauh, antara lain
- dengan ibukota Kecamatan Sumberjaya berjarak kurang lebih 5 Km, dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor sekitar 15 menit,
- dengan ibukota Kabupaten Majalengka berjarak kurang lebih 37 Km, dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor sekitar 60 menit,
- dengan ibukota Propinsi Jawa Barat, Bandung, berjarak kurang lebih 165 Km, dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor sekitar 3 jam.
Secara geografis, Desa Panjalin Kidul berada pada
garis antara 108° – 1090 Bujur Barat dan antara 6° – 7° Lintang Selatan. Adapun
keadaan suhu di Desa Panjalin Kidul relatif cukup panas sekitar 28° Celcius
dengan kelembaban rata-rata antara 78 % – 84 %. Jumlah curah hujan rata-rata
2.500 mm/tahun dengan jumlah bulan basah sekitar 10 bulan pertahun.
Desa Panjalin Kidul berada pada ketinggian tanah
bervariasi antara 150 sampai 200 meter di atas permukaan air taut (dpa), dengan
bentuk relief permukaan tanah pedataran. Keadaan tanah umumnya berupa dataran
rendah dengan direlief oleh sungai-sungai kecil serta Sungai Ciwaringin di
sebelah timur. Sungai Ciwaringin ini, selain merupakan batas desa juga
merupakan batas Kabupaten Majalengka dengan Kabupaten Cirebon.
Was wilayah Desa Panjalin Kidul adalah 250 ha. Penggunaan lahan lebih banyak dimanfaatkan sebagai lahan produksi sebesar 151 ha yang berupa lahan sawah teknis sebesar 31 ha, semi teknis sebesar 36 ha, sederhana sebesar 17 ha, dan tadah hujan sebesar 67 ha. Penggunaan lahan untuk pemukiman atau perumahan penduduk sebesar 50 ha, dan sisanya terdiri atas tanah desa, pangangonan dan kuburan.
Was wilayah Desa Panjalin Kidul adalah 250 ha. Penggunaan lahan lebih banyak dimanfaatkan sebagai lahan produksi sebesar 151 ha yang berupa lahan sawah teknis sebesar 31 ha, semi teknis sebesar 36 ha, sederhana sebesar 17 ha, dan tadah hujan sebesar 67 ha. Penggunaan lahan untuk pemukiman atau perumahan penduduk sebesar 50 ha, dan sisanya terdiri atas tanah desa, pangangonan dan kuburan.
Persoalan yang cukup dirasakan warga adalah air bersih
dan tempat pembuangan limbah dapur. Pada saat musim kemarau panjang melanda
daerah ini maka air tanah yang menjadi sumber utama untuk mendapatkan air
bersih bagi masyarakat kadang-kadang sulit didapatkan karena sebagian besar
sumur-sumur yang ada surut airnya dan kering. Sementara itu, untuk memusnahkan
limbah dapur biasa dilakukan dengan cara dibakar atau dibuang ke aliran sungai.